Connect with us

Bisnis & Ekonomi

British Petroleum Pegang Eksplorasi Ladang Gas di Bali Utara

British Petroleum Pegang Eksplorasi Ladang Gas di Bali Utara

Perairan utara Pulau Bali teridentifikasi berpotensi memiliki ladang gas. Hal ini diungkapkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dimana potensi cadangan gas di kawasan itu terbilang besar.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan potensi ladang gas di perairan Bali Utara bisa mengambil bagian sekitar separuh dari data yang dimiliki Blok Masela, Maluku. Soetjipto mengatakan, potensi cadangan gas yang relatif besar itu bakal ikut menopang pasokan energi bersih untuk wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara atau Jabanusa untuk jangka waktu yang panjang nantinya. “Itu juga punya potensi untuk kita alirkan gasnya ke Jawa dan lain-lain,” kata dia.

Adapun, potensi gas bumi Indonesia cukup menjanjikan dengan cadangan terbukti sekitar 41,62 triliun kaki kubik (Tcf).
“Akan ada pertambahan dari lapangan MAC milik HCML, Jambaran Tiung Biru [JTB] yang kemarin beroperasi 60 persen akan segera jadi 100 persen produksinya menjadi 192 MMscfd,” kata dia.
Salah satu lapangan yang saat ini masuk dalam tahap eksplorasi di sisi utara Pulau Bali adalah Blok Agung. Konsesi pengembangan blok kaya gas itu belakangan bakal dikelola oleh perusahaan minyak dan gas bumi (migas) Inggris, British Petroleum (BP).
Blok Migas Agung I berlokasi di lepas pantai Bali dan Jawa Timur diperkirakan memiliki sumber daya mencapai 985 miliar kaki kubik atau billion cubic feet (Bcf). Blok Migas Agung I itu dikelola BP Agung I Limited dengan nilai tanda tangan bonus atau signature bonus sebesar US$100.000.
Sementara itu, komitmen pasti 3 tahun dipatok sekitar US$2,5 juta dengan rencana kerja G to G dan seismik 2D 2.000 kilometer untuk mengelola blok sepanjang 6.656,73 kilometer persegi tersebut.

(sumber: bisnis.com/beritabali.com)

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Advertisement

Berita Lainnya

More in Bisnis & Ekonomi